Galaksi Andromeda dan galaksi Bima Sakti tempat planet Bumi
berada merupakan dua galaksi raksasa yang bertetangga. Keduanya hanya
terpisah jarak 2,5 juta tahun cahaya atau sekitar 18,8 triliun
kilometer.
Sebelumnya, galaksi Andromeda memiliki ukuran lebih kecil. Namun
sepanjang perjalananan hidupnya, galaksi itu “memakan” sejumlah
galaksi kecil yang terbang di dekatnya akibat besarnya gaya gravitasi
yang dimiliki. Akhirnya ukuran Andromeda kurang lebih sama besar dengan
Bima Sakti.
Yang menarik, seperti dikutip dari Msnbc, 2 Februari 2011, saat ini
galaksi Bima Sakti dan Andromeda saling mendekat dengan kecepatan
sekitar 120 kilometer per detik dan akan bertabrakan.
Namun, jaraknya yang masih sangat jauh membuat tabrakan super raksasa
ini baru akan terjadi sekitar 3 miliar tahun yang akan datang. Lalu,
apakah bumi akan hancur? Untuk mengetahuinya, astronom menggunakan
simulasi superkomputer dan mengkalkulasikan skenario yang mungkin
terjadi saat Andromeda dan Bima Sakti saling beradu.
Video simulasi yang dibuat menggunakan 100 juta partikel virtual.
Film yang dibuat menyoroti ruangan dengan sudut pandang selebar sekitar
10 juta triliun kilometer. Adapun durasi waktu yang direkam oleh
simulasi komputer itu mencapai 1 miliar tahun.
Pada video, galaksi Bima Sakti datang dari arah bawah dan Andromeda dari atas.
“Diperkirakan, bintang-bintang di kedua galaksi, termasuk matahari
milik tata surya kemungkinan besar tidak akan saling bertubrukan,” kata
John Dubinski, astronom dari Canadian Institute for Theoretical
Astrophysics, University of Toronto.
Namun demikian, kata Dubinski, gaya gravitasi milik kedua galaksi
kemungkinan akan saling menarik, saling berpelintir, dan membelokkan,
hingga setelah satu miliar tahun kemudian, galaksi berbentuk elips yang
merupakan kombinasi dari Andromeda dan Bima Sakti lahir.
Setelah penggabungan Andromeda dan Bima Sakti tersebut selesai, proses itu akan menyisakan puing-puing berserakan di antariksa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar