Mengingat benda ini mampu terbang sejauh 80 km dalam 1 menit 42 detik, Arnold memperkirakan benda ini mampu melaju pada kecepatan 2.736 km/jam atau tiga kali lebih cepat dari pesawat buatan manusia zaman itu.
Keesokan harinya, Arnold diwawancarai wartawan, dan cerita mengenai hal ini menyebar bak wabah di seluruh bangsa.
“Saat itu, masih ada anggapan, Mars atau Venus bisa menjadi planet hunian baru,” kata penulis buku UFO Robert Bulpen.
Penampakan Arnold menjadi ‘semacam sensasi yang menjadi berita utama di seluruh dunia,’ tulis ahli UFO Martin Kottmeyer. “Segera setelahnya, semua orang mencari pesawat baru berbentuk seperti piring,” lanjutnya.
Dalam beberapa pekan, muncul ratusan laporan benda terbang ini di seluruh dunia. Sementara orang mengira melihat hal sama dengan Arnold, terdapat ironi besar saat itu. Yakni, “Kenneth Arnold belum melaporkan melihat piring terbang”.
Menurut ahli UFO dan wakil editor Inquirer Skeptical Benjamin Radford, “Pernyataan itu menjadi salah kutipan paling besar dalam sejarah yang dilakukan wartawan”. Ungkapan ‘piring terbang’ memberi bentuk pada mitos UFO sejak awal, tulis Kottmeyer.
Dalam kacamata seni, hoax, film sains fiksi, acara tv dan sebagian besar laporan penculikan alien, UFO digambarkan sebagai piring terbang hingga saat ini.
“Kesalahan Bequette sendiri tak mampu menjadi sanggahan utama teori luar angkasa bagi semua orang. Namun, kesalahan ini malah meninggalkan satu paradoks hebat, mengapa makhluk luar angkasa merancang ulang pesawat mereka demi menyesuaikan diri dengan kesalahan Bequette itu?” tulis Kottmeyer.
Meski tak melihat piring terbang, sebagian besar rekan Arnold yakin pilot ini benar-benar melihat sesuatu hari itu. Jadi, apa yang sebenarnya Arnold lihat?
Satu teori menyatakan, Arnold melihat bola api, meteor yang jatuh dari atmosfer. Selanjutnya, potongan-potongan meteor akan berwujud seperti rantai dan bersinar sangat terang serta bisa bergerak ribuan kilometer per jam.
Namun, banyak sejarawan mengira benda itu bukanlah bendar luar angkasa, “Benda itu mungkin hanya pelikan yang terbang dalam formasi,” kata Sheaffer. Mungkin Arnold salah menilai jarak dan mengira benda-benda itu besar dan berada di jarak yang jauh namun sebenarnya dekat, lanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar